Pengikut

About Us

Foto saya
yang memiliki blog ini adalah Haifa Madina, Padlia Miftahul Jannah dan Dhimas Mahardhika
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Gunung Kelimutu



Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah Kelimutu



Kelimutu (1913)
Awal mulanya daerah ini diketemukan oleh orang lio Van Such Telen, warga negara Bapak Belanda Mama Lio , tahun 1915. Keindahannya dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929. Sejak saat itu wisatawan asing mulai datang menikmati danau yang dikenal angker bagi masyarakat setempat. Mereka yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi juga peneliti yang ingin tahu kejadian alam yang amat langka itu.
Kawasan Kelimutu telah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.
  Taman Nasional Kelimutu(5356,50 ha) ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.679/Kpts-II/1997 tanggal 10 Oktober 1997 terletak 60 km ke arah timur Laut KotaEnde atau terletak di antara 8048'21" - 8048'24" Lintang Selatan (LS)dan 121044'21" - 121050'15" Bujur Timur (BT).di belahan TenggaraPulau Flores. Secara administratif merupakan bagian dari wilayah Kabupaten EndeProvinsi Nusa Tenggara Timur.    Terdapat keindahan alamyang luar biasa berupa fenomena alam yang tidak ada kembarannya di Muka Bumiyakni Tiga Danau Kawah yang selalu berubah warna. Keajaiban alam ini dibangunoleh aktivitas geologi gunung Kelimutu (1.690 m dpl) itu sendiri. Kelimutumemiliki iklim tropis yang relatif stabil dengan curah hujan berkisar antara1.651 s.d. 3.363 mm per tahun dimana musim hujan jatuh pada bulan Desember s.d.Maret dan bulan-bulan terkering terjadi pada bulan Oktober s.d. Nopember. Suhuudara berkisar antara 25,5° - 31° celcius dengan suhu minimum mencapai 11,6°celcius yang terjadi pada bulan Juli - Agustus. Pada musim hujan semua tumbuhanberwarna hijau subur dan pada musim kering terutama pada bulan Oktober danNopember banyak tumbuhan yang meluruhkan daun. Kondisi tanah dan iklim sangatberpengaruh langsung terhadap flora dan fauna yang ada disini. Kawasan TamanNasional Kelimutu terbadi dalam empat (4) zonasi (SK Dirjen PKA No.16/Kpts/DJ-V/2001 yang terdiri dari: 

  1. Zona Inti seluas 350,50ha, vegetasi dominan (Vaccinium varingiaefolium), Cemara Gunung(Casuarinajunghuniana), (Rhododendron renschianum). Satwa dominan burungperkici, babi hutan, ayam hutan.
  2. Zona Rimba seluas4.351,50 ha, vegetasi dominan ampupu (Eucalyptus urophylla), cemara (Casuarinajunghuniana), Ara (Ficus sp). Satwa dominan babi hutan, kera, ayam hutan, burung perkici.
  3. Zona PemanfaatanIntensif seluas 96,50 ha, vegetasi dominan kurusaku, ranga. Satwa dominan ayamhutan , burung perkici.
  4. Zona Rehabilitasi seluas558,50 ha, vegetasi dominan kurusaku, ranga. Satwa dominan ayam hutan, burungperkici.
    Hasil inventarisasi flora pohonoleh BTN Kelimutu dan LIPI (2007-2008) diketahui bahwa terdapat 100 jenis
Tempat Berdiam Arwah Leluhur, Diterima Dengan Kicauan Burung Arwah Cerita tentang legenda Kelimutu sangat melekat di dalam budaya Suku Lio. Keindahan Danau Kelimutu menyimpan segudang cerita mistis. menurut kepercayaan Suku Lio Gunung Kelimutu merupakan tempat berdiamnya roh-rohorang yang sudah meninggal dunia, baik itu para leluhur maupun orang-orang yang meninggal dunia pada jaman ini.
Ketika pertama kali menginjakkan kaki di puncak Gunung Kelimutu para pengunjung seakan disapa dengan kicauan burung arwah yang bersahutan. Burung endemik ini suaranya sangat merdu. Oleh masyarakat dikenal dengan nama Gerugiwa(Monarcha Sacerdotum). Dikatakan burung arwah karena kemunculannya jarang terjadi atau jarang sekali menampakkan dirinya, hanya pengunjung disuguhkan siulan yang amat merdu.

Salah seorang penjaga Taman Nasional Kelimutu, Benyamin Nuel membenarkan kondisi mistik dari Gunung Kelimutu ini. Ia menceritakan beberapa kejadian sering menimpa para pengunjung di Danau Kelimutu ini.

Menurut dia, cerita tentang para arwah yang mendiami danau bukan isapan jempol belaka. "Kejadian tahun 2010 yang lalu dimana para Tim SAR mau menyelamatkan Vera salah satu korban yang terjatuh  ke danau Tiwu Atapolo (berwarna hijau muda) sempat kesulitan karena mendapat gangguan. Ada suara-suara yang memanggil dari dalam kawah. bunyi-bunyian yang didengar berbagai macam membuat Tim SAR gentar namun pada akhirnya bisa mengevakuasi korban," kisah Benyamin Nuel yang sudah menjadi penjaga keamanan selama dua puluh satu tahun sebagai tenaga kontrak di kawasan Danau ini.

Upacara sesajen memberi makan kepada para leluhur atau arwah kata dia, biasanya dilaksanakan untuk tujuan-tujuan seperti itu. selama kurun waktu 2008-2010 sudah tiga korban yang terjun ke danau, namun cuma satu korban yang bisa dievakuasi yakni Vera warga Bajawa kabupaten Ngada yang terjun ke danau
Tiwu Atapolo (27 Maret 2010) lalu.

Sedangkan Marcel salah satu warga Pemo Kecamatan Kelimutu yang hilang di danau Tiwu Atapolo (2008) dan Nong warga Tenda di danau Koofai Nuamuri semuanya dari Kabupaten Ende hilang tanpa bekas. Disamping itu menurutnya, berbagai gangguan sering terjadi disana. Seperti ketika orang mau bermalam
di sekitar kawasan danau pasti akan mendapatkan gangguan.

Benyamin Nuel lalu menceritakan legenda mistik Kelimutu tempat dimana berdiamnya roh para arwah yang sudah meninggal dunia.

Kepercayaan masyarakat suku Lio kata dia, setiap orang yang sudah meninggal pasti arwahnya tinggal di Kelimutu. Sebelum menuju Kelimutu mereka diharuskan melaporkan diri di Konde Ratu sebagai penjaga pintu masuk atau dikenal dengan Pere Konde. Pere Konde atau pintu masuk tersebut terletak sekitar satu kilometer dari puncak Kelimutu. Setelah itu mereka diarahkan menuju ke tiga danau. Untuk mendiami danau tergantung dari usia. jika masih muda akan ditempatkan di danau Tiwu Koofai Nuwa Muri atau danau warna hijau tua. "Jika sudah tua akan mendiami danau warna hitam atau danau Tiwu ATa Bupu. Sedangkan danau hijau muda atau Tiwu ATaPolo dikhususkan bagi suanggi atau setan-setan. "Warna danau ini selalu berubah-ubah terakhir 21 Februari 2011 warnanya seperti ini," ujarnya. Dan ini diperkuat dengan dibuatnya sebuah acara seremoni adat memberi makan kepada roh leluhur (Pati Ka Dua BApu) di puncak gunung oleh para mosalaki yang mendiami kawasan sekitar Taman Nasional Kelimutu.

Memasuki kawasan KElimutu pengunjung sudah langsung berhadapan dengan dua danau yakni Danau Tiwu Atapolo dan Tiwu Koofai Nua Muri.

Danau Tiwu Atapolo ini menurut catatan luasnya kurang lebih 4 hektar dengan kedalaman air 64 meter serta klasifikasi aktif. Sedangkan Tiwu Koofai Nua Muri luasnya 5,5 hektar dengan kedalaman air 127 meter dan klasifikasi sangat aktif. Hal ini dibuktikan dengan bau belerang yang sangat menyengat. Di kedua danau ini untuk menjaga kaenyamanan di buat pagar pengaman setinggi dada orang dewasa. Cukup terjal kondisi dua danau ini dan bagi yang baru pertama kali kaki serasa bergetar berhadapan dengan kedua danau ini. jika tidak hati-hati para pengunjung akan tergelincir ke kawah dua danau ini.

Diantara kedua danau tersebut (Atapolo dan Koofai Nuwa Muri) tambah dia, dibatasi sebuah dinding tipis. Konon sebelumnya pengunjung bisa melintasi dinding tersebut namun kini sepertinya jika dipandang dari jauh seakan tidak lama lagi kedua danau tersebut tidak akan lama lagi alan bergabung menjadi satu karena telah terjadi patahan di dinding pembatas antara kedua danau sehingga terlihat dindingnya semakin tipis. Di badan jalan dekat seputaran dua kawasan danau tersebut, ada beberapa lopo tempat peristirahatan, sebuah mck yang cukup bersih, juga ada sebuah papan informasi terpajang disana yang menulis tentang keberadaan dan sejarah gunung Kelimutu.  Kurang lebih lima puluh meter dari situ ada bekas landasan heli yang pernah digunakan Wapres Adam Malik saat berkunjung ke Kelimutu yang kini telah dijadikan feeding ground tempat pemberian makan bagi monyet ekor panjang, disampingnya lagi ada sebuah altar persembahan yang digunakan untuk upacara pemberian makan bagi para leluhur melalui ritus adat. Dan dari tempat ini pengunjung harus menaiki 262 tangga untuk mencapai puncak Gunung Kelimutu. Di puncak danau Kelimutu dari ketinggian tersebut kita bisa melihat ketiga danau dengan indahnya.

Para wisatawan terutama dari mancanegara paling suka menikmati keindahan danau Kelimutu saat fajar menyingsing. Dan karenanya mereka biasa tiba di puncak Kelimutu sekitar pukul 4 atau 5 pagi hanya untuk menikmati panorama alam yang sungguh ajaib ini. Dimana sinar mentari menerobos dinding-dinding danau, serta kabut yang mulai buka satu-satu.  Jika hari sial maka para pengunjung akan kecewa karena kabut akan menutup permukaan danau sehingga tidak bisa melihat keindahan danau Kelimutu. Ini juga sebuah kepercayaan jika pengunjung datang dengan maksud tidak baik maka cuma kabut yang mereka lihat. Dia atas puncak juga dijual aneka minuman dan makan ringan dengan termos-termos mereka menawarkan kopi manis pengusir rasa dingin dengan harga terjangkau.

Ada lagi sebuah danau terpisah. Danau Tiwu ATa Bupu yang berwarna hitam. Menurut kepercayaan tempat berdiam para arwah nenek moyang. Luasnya menurut catatan 4,5 hektar dengan kedalaman air 67 meter serta klasifikasi aktif. Sebuah danau yang konon oleh warga setempat bisa turun hingga ke dasarnya, namun kini sudah tidak bisa lagi.

Berada diatas puncak Kelimutu sungguh luar biasa. Sebuah tugu besar dan kokoh didirikan. Kepenatan karena harus meniti anak tangga dibalas dengan istirahat yang nyaman dibawah tugu. Hembusan angin yang terasa, bunti pohon cemara menambah daya mistik merasuk ke sum-sum tulang. Jika dibayangkan seandainya seorang saja yang berada di tengah kesunyian Kelimutu apa yang akan terjadi?

Tentu hasrat untuk kembali akan terpatri mana kala sudah pernah menginjakkan kaki di Bumi Kelimutu. Kicauan Gerugiwa sang burung arwah seakan memanggil. Mari ke Kelimutu ada keindahan dan kedamaian disana.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pulau Komodo Berhasil Masuk Dalam 7 Keajaiban Dunnia


Pulau Komodo terpilih sebagai tujuh keajaiban dunia dalam kontes yang diselenggarakan Yayasan New7Wonders. Situs www.new7wonders.com, Sabtu, 12 November 2011 dini hari, mengumumkan tujuh keajaiban alam ini pada perhitungan suara sampai 11-11-2011.

Wow, Pulau Komodo berada di jejeran keajaiban dunia ini. Dalam laman pribadinya, New7Wonders mengatakan masih memeriksa, menghitung, dan memverifikasi secara independen jumlah perolehan suara yang masuk. Pemenang resmi akan diumumkan dan dikonfirmasi pada awal tahun 2012.

Peringkat yang dimunculkan juga berdasarkan abjad, bukan jumlah perolehan suara. Berikut ketujuh daftar 7 keajaiban dunia versi New7Wonders berdasarkan abjad:

1) Amazon
2) Halong Bay
3) Iguazu Falls
4) Jeju Island
5) Komodo
6) Puerto Princesa Underground River
7) Table Mountain

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Api SEA Games Tiba di Pulau Komodo


11-22 November 2011, tiba di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (26/10), setelah satu malam menginap di Semarang, Jawa Tengah.

Pelari maraton Ruyati membawa Api SEA Games mengelilingi Pulau Komodo, NTT, dalam rangkaian perjalanan menuju Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Api yang diterbangkan dari Semarang tersebut tiba di Bandara Komodo Labuhan Bajo, NTT pukul 10.15 Waktu Indonesia Tengah dan langsung dibawa ke Pulau Komodo, menggunakan perahu.

Dalam rombongan api SEA Games tersebut, turut serta Ketua Harian Inasoc (Panitia Pelaksana SEA Games) Rachmat Gobel, Duta Komodo Jusuf Kalla, dan Panitia Pemenangan Komodo sebagai salah satu Tujuh Keajaiban Dunia (N7W). Rombongan duta komodo lainnya adalah grup band Slank, Padi, dan RAN.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Eksotika Pulau Komodo


Eksotis. Mungkin hanya kata ini yang dapat menggambarkan betapa eloknya alam Pulau Komodo yang sempat dinominasikan dalam 7th Wonders of The World. Petualang ACI dari Tim NTT 1 tidak pernah kehabisan cerita ketika menjelajahi pulau ini.
Tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Pulau Komodo tanpa mengetahui sejarahnya. Ada yang mengatakan asal usul Komodo berasal dari kisah seorang putri yang memiliki 2 orang anak, tetapi salah satu anaknya yang bernama Orah, harus tinggal terpisah dengan keluarganya karena dia terlahir dalam bentuk naga. Namun, para peniliti berpendapat bahwa Komodo berasal dari habitat asalnya di Australia. Yang pasti, masyarakat di pulau tersebut hingga saat ini memperlakukan Komodo sebagai warga, layaknya saudara.

Dari darat, Tim NTT I menuju ke daerah di luar Labuan Bajo. Saatnya melakukan penjelajahan bawah laut yang pastinya sangat memukau. Apalagi kali ini, para petualang berkesempatan untuk melihat Manta Ray dari dekat. Ikan yang bentuknya seperti layangan dan menjadi inspirasi pesawat stealth ini memiliki panjang 3 meter dan berenang dengan begitu indahnya bak penari laut. Namun, di balik keindahannya, ikan ini menjadi incaran para pemburu illegal sehingga menjadi tugas kita untuk ikut menjaga kelestariannya.

Tidak hanya Komodo dan si ikan layangan, Manta Ray yang mampu menambah keeksotisan pulau ini, Gagak Flores (Corvus florensis), Burung Elang Tiram (Pandion haliaetus), dan Elang Bondol (Haliastur indus) ikut memberikan pertunjukan yang sangat menarik ketika para petualang melakukan perjalan air menuju Pulau Komodo. Mereka menukik bergantian, mendekat ke air untuk melakukan perburuan ikan. Benar-benar membuat perjalanan 2 jam di kapal menjadi tidak membosankan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pulau Komodo Masuk 10 besar



Taman Nasional Komodo berada di peringkat 10 besar untuk voting sementara dari ajang pemilihan 7 Keajaiban Alam versi www.new7wonders.com. Seperti dikutip dari situs web www.new7wonders.com, voting untuk New7Wonders of Nature sudah memasuki pekan terakhir. Pengumuman pemenang akan berlangsung pada 11 November 2011.
Dalam laporan disampaikan melalui situs New7Wonders (N7W), lima tempat di Asia masuk dalam peringkat 10 besar tersebut. Sepuluh finalis itu adalah Laut Mati (Jordania, Israel, Palestina), Grand Canyon (Amerika Serikat), Great Barrier Reef (Australia), Halong Bay (Vietnam), Jeita Grotto (Lebanon), Pulau Jeju (Korea Selatan), Pulau Komodo (Indonesia), sungai bawah tanah Puerto Princesa (Filipina), Sundarbans (Banglades, India), dan Vesuvius (Italia).
Head of Communication for New7Wonders Eamonn Fitzgerald mengatakan, 10 finalis ini merupakan hasil sementara. Komposisi ini dapat berubah sebelum penentuan tujuh keajaiban dunia buatan manusia berdasarkan jajak pendapat N7W.
"Jadi, peringkat 10 besar sementara yang kami umumkan hari ini dapat berubah. Dengan jutaan vote yang akan masuk, finalis yang sekarang tidak masuk dalam peringkat 10 sementara masih memungkinkan untuk masuk dalam 7 Keajaiban Dunia," kata Fitzgerald, Minggu (6/11/2011).
Presiden sekaligus pendiri New7Wonders, Bernard Weber, mengatakan, masuknya lima kandidat dari Asia memperlihatkan bahwa benua ini menjadi sasaran menarik dunia.
Menanggapi hasil sementara tersebut, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mempertanyakan transparansi dari pemeringkatan tersebut.
"Kalau secara pengalaman, tidak ada itu transparansi jumlah suara. Yang masuk berapa, kami tidak tahu. Kalau peringkat sementara selalu ada, kami bisa lihat kadang komodo di nomor 2, kadang nomor 18. Itu yang kami pertanyakan saat itu. Dasarnya apa kami bisa di peringkat sementara itu, memangnya jumlah suara sudah berapa. Ini, kan, seakan-akan terserah dia saja mau peringkat berapa," jelas Sapta kepada Kompas.com, Minggu.
Sebelumnya, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembudpar) sempat menjadi official supporting commitee sebagai pihak yang mendaftarkan Taman Nasional Komodo ke New7Wonders. Perkembangan selanjutnya, N7W mencabut Kembudpar sebagai official supporting commitee sejak Senin (7/2/2011). Kembudpar kemudian menyiapkan pengacara karena menganggap pencabutan tersebut terjadi secara sepihak.
Tak hanya Indonesia, Maladewa sebagai salah satu finalis juga mempertanyakan transparansi jumlah suara yang masuk. Berbeda dari Indonesia, Maladewa memutuskan keluar dari ajang N7W dengan berbagai alasan, antara lain N7W meminta uang untuk berbagai kebutuhan dan juga masalah transparansi suara.
"Detailnya bisa dilihat di website kami di www.visitmaldives.com. Selain itu, kami juga melihat tidak ada transparansi dalam rangking hasil voting," kata Simon Hawkins, perwakilan dari Pemerintah Maladewa, pada jumpa pers di Jakarta, Senin (15/8/2011).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Taman Nasional Komodo

Tidak dapat disangkal, biawak raksasa komodo yang menghuni kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores, adalah kekhasan Indonesia. Biawak dari zaman prasejarah ini masih hidup hingga di zaman modern seperti sekarang ini, dan menjadi daya tarik satu-satunya yang dimiliki dunia saat ini.




TNK terkenal hingga pelosok dunia karena menyimpan dua objek wisata berdaya tarik tinggi. Selain kadal raksasa komodo tadi, juga bentangan kawasan perairannya yang kaya berbagai jenis biota lautnya.

Biawak komodo (Varanus komodoensis)—reptil darat terbesar di dunia—di TNK hidup menyebar di Pulau Komodo, Rinca, dan Gilimotang. Sekitar 2.000-an ekor reptil ini disebut ora oleh masyarakat setempat dan termasuk binatang pemakan bangkai dan terkadang kanibal. Mangsa yang sekaligus menjadi makanannya adalah rusa, babi hutan, kerbau dan kuda liar.

Kekuatan lain dari TNK adalah kekayaan kandungan air lautnya. Kawasan laut TNK seluas 132.572 hektar, memiliki kandungan biota tergolong kaya di dunia. Hasil penelitian bahkan menyebutkan terumbu karang dalam kawasan TNK sebagai terindah di dunia karena bentuk dan warnanya beraneka. Terumbu karangnya terdiri dari 260 jenis.


Di perairan TNK terdapat lebih dari 1.000 jenis ikan bernilai ekonomis tinggi, seperti kerapu dan ikan napoleon (Chelinus undulatus), jenis ikan langka yang menjadi hidangan bergengsi di China.

Perairan TNK juga merupakan tempat berlindung dan bertelur berbagai jenis ikan karang, penyu hijau dan penyu sisik. Perairan yang sama merupakan jalur lintasan sekitar 10 jenis paus, enam jenis lumba-lumba dan ”ikan duyung” dugong.


Setelah mengunjungi TNK biasanya perjalanan wisata di Flores akan dilanjutkan antara lain menuju Riung di Kabupaten Ngada. Selain memiliki perairan laut yang jernih, pulau kelelawar Ontoloe, serta pulau-pula berpasir putih, Riung juga menyimpan potensi taman laut yang indah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pulau Komodo


Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.
Sejarah
Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.
Tahun 2009, Taman Nasional Komodo dinobatkan menjadi finalis "New Seven Wonders of Nature" yang baru diumumkan pada tahun 2010 melalui voting secara online di www.N7W.com.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS